contoh laporan ilmiah

on Kamis, 29 Agustus 2013

1.       Rumusan masalah
 Apakah suhu dan intensitas cahaya berepengaruh terhadap iritabilita Mimosa pudica (putri malu) ?
2.       Hipotesis
2.1   Suhu dan intensitas cahaya berpengaruh pada iritabilita Mimosa pudica (putri malu).
2.2   Suhu dan intensitas cahaya tidar berpengaruh pada iritabilita Mimosa pudica (putri malu).

3.       Tujuan
 Untuk mengetahui pengaruh suhu dan intensitas cahaya terhadap iritabilita Mimosa pudica (putri malu)
*note: suhu dan intensitas cahaya sebagai variabel bebas, Mimosa pudica (putri malu) sebagai  variabel terikat.

4.       Metode                                                                                                                                                                                        
Metode yang dilakukan untuk mengetahui jawaban dari rumusan masalah adalah metode observasi.
4.1   Alat Kerja
·         Loop (kaca pembesar)
·         Mimosa pudica (putri malu)
·         Buku
·         Stopwatch
·         Cahaya matahari

4.2   Cara Kerja
4.2.1          Siapkan alat kerja yang dibutuhkan untuk melakukan observasi.
4.2.2          Payungi salah satu tanaman putri malu dengan buku agar tidak terkena cahaya matahari, dan sinari tanaman putri malu yang lain dengan cahaya matahari dan loop.
4.2.3          Sentuh daun putri malu sehingga menguncup.
4.2.4          Hitung dengan stopwatch berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menguncupnya masing masing daun putri malu.
4.2.5          Hitung dengan stopwatch berapa lama waktu yang dibutuhkan masing-masing tanaman putri malu untuk mekar kembali.

5.       Hasil
5.1     Tanaman putri malu yang tidak disinari cahaya matahari membutuhkan waktu 5” untuk menguncup dan  6’ 50” untuk mekar kembali.
5.2   Tanaman putri malu yang disinari cahaya matahari dengan loop mebutuhkan waktu  3” untuk menguncup dan 5’ 13” untuk mekar kembali.

6.       Pembahasan
Mimosa pudica (putri malu) termasuk ke dalam tanaman berbiji tertutup (Angios spermae) dan terdapat pada kelompok tumbuhan berkeping dua atau dikotil. Tumbuhan berdaun majemuk menyirip dan daun bertepi rata ini memiliki letak daun yang berhadapan serta termasuk dalam suku polong-polongsn. Mekanisme mengatupnya daun putri malu sebagai suatu contoh bahwa tumbuhan mampu menanggapi adanya suatu rangsang (stimulus).
Daun putri malu mempunyai geraknasti.  Seismonasti  yaitu nasti akibat sentuhan dan fotonasti yaitu nasti akibat cahaya selain itu juga  rangsang akibat suhu (termonasti)  dapat berpengaruh terhadap iritabilita daun putri malu
Daun putri malu akan menguncup ketika disentuh menunjukkan adanya gerak seismonasti. Daun putri malu akan lebih cepat kembali mekar jika disinari cahaya matahari dan suhu disekitar panas menunjukkan adanya nasti kompleks yaitu fotonasti dan termonasti.

7.       Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat ditarik kesimpulan bahwa   putri malu memberikan reaksi lebih cepat terhadap sentuhan dibandingkan reaksi terhadap perlakuan lainnya. Selain itu daun putri malu mempunyai gerak nasti kompleks (fotonasti&termonasti) sehingga menyebabkan suhu dan intesitas cahaya dapat berpengaruh pada iritabilita daun putri malu.




















DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka




0 komentar:

Posting Komentar