1.
Rumusan masalah
Apakah suhu dan
intensitas cahaya berepengaruh terhadap iritabilita Mimosa pudica (putri malu) ?
2.
Hipotesis
2.1
Suhu dan intensitas cahaya berpengaruh pada
iritabilita Mimosa pudica (putri
malu).
2.2
Suhu dan intensitas cahaya tidar berpengaruh
pada iritabilita Mimosa pudica (putri malu).
3.
Tujuan
Untuk mengetahui
pengaruh suhu dan intensitas cahaya terhadap iritabilita Mimosa pudica (putri malu)
*note: suhu dan intensitas cahaya sebagai variabel
bebas, Mimosa pudica (putri malu)
sebagai variabel terikat.
4.
Metode
Metode yang dilakukan untuk mengetahui jawaban dari rumusan
masalah adalah metode observasi.
4.1
Alat Kerja
·
Loop (kaca pembesar)
·
Mimosa
pudica (putri malu)
·
Buku
·
Stopwatch
·
Cahaya matahari
4.2
Cara Kerja
4.2.1
Siapkan alat kerja yang dibutuhkan untuk
melakukan observasi.
4.2.2
Payungi salah satu tanaman putri malu dengan
buku agar tidak terkena cahaya matahari, dan sinari tanaman putri malu yang
lain dengan cahaya matahari dan loop.
4.2.3
Sentuh daun putri malu sehingga menguncup.
4.2.4
Hitung dengan stopwatch berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk menguncupnya masing masing daun putri malu.
4.2.5
Hitung dengan stopwatch berapa lama waktu yang
dibutuhkan masing-masing tanaman putri malu untuk mekar kembali.
5.
Hasil
5.1
Tanaman
putri malu yang tidak disinari cahaya matahari membutuhkan waktu 5” untuk
menguncup dan 6’ 50” untuk mekar
kembali.
5.2
Tanaman putri malu yang disinari cahaya matahari
dengan loop mebutuhkan waktu 3” untuk
menguncup dan 5’ 13” untuk mekar kembali.
6.
Pembahasan
Mimosa pudica (putri malu) termasuk ke
dalam tanaman berbiji tertutup (Angios spermae) dan terdapat pada kelompok tumbuhan
berkeping dua atau dikotil. Tumbuhan berdaun majemuk menyirip dan daun bertepi
rata ini memiliki letak daun yang berhadapan serta termasuk dalam suku
polong-polongsn. Mekanisme mengatupnya daun putri malu sebagai suatu contoh
bahwa tumbuhan mampu menanggapi adanya suatu rangsang (stimulus).
Daun putri malu
mempunyai geraknasti. Seismonasti yaitu nasti akibat sentuhan dan fotonasti
yaitu nasti akibat cahaya selain itu juga rangsang akibat suhu (termonasti) dapat berpengaruh terhadap iritabilita daun
putri malu
Daun putri malu
akan menguncup ketika disentuh menunjukkan adanya gerak seismonasti. Daun putri
malu akan lebih cepat kembali mekar jika disinari cahaya matahari dan suhu
disekitar panas menunjukkan adanya nasti kompleks yaitu fotonasti dan
termonasti.
7.
Kesimpulan
Dari hasil
percobaan dapat ditarik kesimpulan bahwa
putri malu memberikan reaksi
lebih cepat terhadap sentuhan dibandingkan reaksi terhadap perlakuan lainnya.
Selain itu daun putri malu mempunyai gerak nasti kompleks (fotonasti&termonasti)
sehingga menyebabkan suhu dan intesitas cahaya dapat berpengaruh pada
iritabilita daun putri malu.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar